BPBD Kab. Siak Di Buat Sibuk Dengan Bencana Akhir Tahun Dan Hujan Terus Menerus

facebook reddit twitter email whatapps pinterest gmail telegram line yahoomail skype

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik bersama Anggota Dewan dan perangkat kecamatan serta penghulu melakukan peninjauan langsung banjir yang terjadi di sungai apit kampung tanjung kuras serta angin puting beliung di waktu yang bersamaan juga terjadi di sungai apit juga kampung teluk mesjid.

Dalam peninjauan tersebut penanganan banjir yang dipicu curah hujan tinggi dan meluapnya Sungai Siak di akibatkan pasang tahunan.

Menurut laporan Pusdalops-PB Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Siak, sebanyak 52 Kepala Keluarga yang terdampak banjir di Kampung Tanjung Kuras dengan ketinggian muka air beragam. Tepantau tinggi permukaan air antara 40 hingga 60 cm/ dan saat sekarang 10 november 2022 terpantau sudah berkurang menjadi 20-30 cm.

dan ada 11 Kepala Keluarga yang terdampak angin puting beliung di Kampung Teluk Mesjid. Yang rusak yaitu 9 rumah dan 2 kedai.

Guna membantu percepatan penanganan banjir, sudah di berikan nya bantuan berupa logistik kepada korban terdampak banjir di kampung tanjung kuras, untuk saat ini warga belum membutuhkan tenda pengungsi, karena warga masih bertahan di rumah nya masing-masing dan masih melakukan aktifitas seperti biasa nya, begitu juga yang terdampak angin puting beliung akan di berikan nya bantuan logistik kepada korban terdampak 11 kepala keluarga.

Berdasarkan pengamatan langsung di lapangan, dalam upaya penanganan dan pengurangan risiko bencana banjir yang bersifat tahunan di Kabupaten Siak dibutuhkan kerja sama berbagai pihak.

"Diperlukan kerja sama, koordinasi dan kegigihan untuk bisa melakukan berbagai upaya, sehingga risiko ini tidak berulang setiap tahun"

Selain itu, permasalahan limbah industri maupun rumah tangga juga berpotensi menjadi faktor penyebab banjir karena akan mengganggu aliran drainase dan akan terjadinya luapan parit dan sungai yang akan mengakibatkan banjir dan ini harus diselesaikan secara bersama-sama yaitu BPBD, Dinas Sosial, Baznas, dan juga Pekerjaan umum (PU).

Adapun untuk mengurangi risiko bencana banjir ke depannya, BPBD akan mendukung normalisasi yang dimulai dari kanal, parit dan muara sungai dengan alat berat jenis excavator bekerja sama dengan Pekerjaan umum (PU) guna melakukan pengerukan sedimentasi.

Berita Terkait

Berita Terkini

0 Komentar

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Form yang bertanda * wajib diisi.